Proklim Dusun Palasari - Desa Sukahurip

Proklim Dusun Palasari

DATA LOKASI PROKLIM

Informasi lokasi ProKlim

Dusun Palasari merupakan dusun dari Desa Sukahurip Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis.

Luas Area lokasi ProKlim

371.32 Hektar (Ha)

Letak lokasi ProKlim

Dusun Palasari Desa Sukahurip berada di wilayah paling Timur kabupaten Ciamis dan berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya. Secara geografis, Dusun Palasari terletak pada Koordinat : 108.230205’’BT dan 7°15’16’5’’ LS Jarak dari Ibukota Provinsi ke Dusun Palasari Desa Sukahurip mencapai 110,4 km. Sedang dari Kabupaten berjarak 20,9 km.
Secara administratif Dusun Palasari berada di Desa Sukahurip, Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Dengan batas wilayah :
- Utara    : Gunung Sawal
- Selatan : Dusun Cidangiang, Desa Sukahurip
- Timur   : Desa Sukamanah
- Barat    : Gunung Sawal

Protografi lokasi ProKlim

Topografi Dusun Palasari merupakan dataran tinggi dengan ketinggian antara 611 hingga 700 meter di atas Permukaan Laut dan berada di atas pegunungan.

Tipologi lokasi ProKlim

Dari segi sosial, tipologi pedesaan pada Desa Sukahurip ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk masing-masing RT dan RW. Sedangkan secara fisik didefinisikan berdasarkan jumlah bangunan dan lokasi desa terdapat jaringan jalan berdasarkan fungsinya.

Tipe penggunaan Lahan di Lokasi ProKlim

Dusun Palasari berada di tenggara Desa Sukahurip berdasarkan penggunaan lahan termasuk dalam kategori urban dengan presentasi lahan didominasi oleh pertanian 40%, pemukiman 50% dan industri 5% dapat dilengkapi dengan peta pemetaan penggunaan lahan. Ciri khas lokasi ProKlim

Dusun Palasari dari Desa Sukahurip yang didominasi oleh Pemukiman dan berbanding dengan pertanian juga terdapat industri. Sehingga Desa Sukahurip beragam dalam pendapatan dan mata pencarian.


Iklim dan cuaca lokasi ProKlim

Keadaan iklim Dusun Palasari termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28-31 C dengan curah hujan rata-rata 282 mm/tahun.

Sumber daya air lokasi ProKlim

Sebagian besar masyarakat di Dusun Palasari memanfaatkan dari sumber mata air untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian.


DATA SUMBER DAYA MANUSIA


Jumlah Kepala Keluarga

Jumlah kepala keluarga di Dusun Palasari yaitu sebanyak 250 kepala keluarga yang terbagi menjadi 50 RT. Dengan jumlah penduduk di Dusun Palasari sebanyak 800 jiwa.

Sumber penghasilan utama penduduk.

Mayoritas mata pencarian penduduk Dusun Palasari adalah pada sektor pertanian. 


Informasi Terkait Proklim


Data perubahan sigifikan pada iklim, suhu udara dan curah hujan yang disebabkan oleh naiknya temperatur bumi akibat dari peningkatan konsentrasi GRK yang meliputi :

Tingkat Kerentanan

Nilai kerentanan Desa Sukahurip berdasarkan data SIDIK (sidik.menlhk.go.id) berada pada tingkat rendah. Dapat dilengkapi dengan pemetaan kerentanan wilayah berdasarkan SIDIK. 

Nilai Indeks Adaptif (IKA) Kapasitas

Dilihat dari kemampuan adaptasi, Desa Aman Jaya memiliki nilai IKA sebesar 0,70. Desa Sukahurip memiliki fasilitas puskesmas, infrastruktur jalan, dan tingkat pelestarian lingkungan yang tinggi melalui kegiatan swadaya masyarakat. Dapat dilengkapi dengan grafik jaring laba-laba IKA berdasarkan SIDIK dan foto dokumentasi fasilitas serta infrastruktur yang terdapat di desa.

Nilai Indeks Keterpaparan dan Sensitifitas (IKS)

Desa Sukahurip memiliki nilai IKS sebesar 0,59. Hal paling berpengaruh terhadap adanya perubahan iklim adalah masyarakat yang berpenghasilan sebagai petani dan berkebun, karena sangat bergantung dengan musim hujan serta musim kemarau untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal. Dapat dilengkapi dengan grafik jaring laba-laba IKS berdasarkan SIDIK dan foto dokumentasi kegiatan seharihari masyarakat di desa.

DATA FENOMENA PERUBAHAN IKLIM

Perubahan yang terjadi di lokasi dalam 5 tahun terakhir

Sebagai bagian dari kehidupan kota yang terus berkembang, wilayah ini juga tidak dapat menghindari adanya perubahan alih fungsi lahan yang terjadi terutama sebagai lahan pertanian dan perumahan atau permukiman. Untuk menunjang keberadaan wilayah ini sebagai wilayah konservasi, perlu dipertahankan budaya atau kebiasaan warga masyarakat setempat yang masih memanfaatkan sumber air dan menjaga lingkungkan khususnya di sungai dan menanam tanaman dan mereboisasi hutan.

Kegiatan Adaptasi Proklim


Adaptasi pada perubahan iklim adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri melalui kegiatan yang meliputi :

A. PENGENDALIAN KEKERINGAN, BANJIR, DAN LONGSOR

Pemanenan air hujan

Pembangunan kolam penampung air di Desa Amin Jaya dilakukan sekitar tahun 2007 dengan bantuan Dinas PUPR dan masih digunakan untuk kebutuhan air di rumah warga sekitar 4-5 RW. 
Menceritakan proses hingga adanya kegiatan pemanenan hujan, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan atau bangunan.  

Peresapan air

Masyarakat di Dusun sukahurip telah membuat lubang biopori dengan diameter 10 cm dan kedalaman sekitar 100 cm. Lubang biopori yang dibuat hingga tahun 2021 berjumlah 50 (2 lubang biopori/rumah). 
Menceritakan proses hingga adanya kegiatan peresapan air, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan atau bangunan. 

Perlindungan mata air

Masyarakat di Desa Amin Jaya masih mempertahankan adanya vegetasi-vegetasi di sekitar mata air seperti bambu untuk mempertahankan keberadaan mata air tersebut. Pada tahun 20
16 juga pernah dilakukan kegiatan penanaman 200 pohon bambu di wilayah sekitar mata air. 
Menceritakan proses hingga adanya kegiatan perlindungan mata air, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan atau bangunan. 

Penghematan penggunaan air

Masyarakat Desa Amin Jaya memanfaatkan air buangan dari masjid untuk menyiram tanaman disekitar masjid dan telah memasang spanduk yang mengajak masyarakat untuk bijak dalam penggunaan air. 
Menceritakan proses hingga adanya kegiatan penghematan penggunaan air, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

Sarana dan prasarana pengendali banjir dan longsor

Sejak 4 tahun yang lalu Desa Amin Jaya telah memiliki tanggul banjir ataupun penahan sepanjang 400 m yang dapat berfungsi untuk melindungi dari banjir dan longsor, serta sistem evakuasi dan sistem peringatan dini banjir sebanyak 4 unit. 
Menceritakan proses hingga adanya kegiatan pengendali banjir dan longsor, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan dan bangunan. 

Rancang bangun yang adaptif terhadap banjir / rob / gambut, longsor dan angin ribut / puting beliung

Desa Amin Jaya memiliki bangunan yang memiliki struktur tinggi atau panggung yang dapat melindungi ketika terjadi banjir. 
Menceritakan proses hingga adanya kegiatan rancang bangun yang adaptif terhadap perubahan iklim, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan dan bangunan. 

Pembuatan Terasering

Menceritakan proses hingga adanya kegiatan pembuatan terasering, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan.
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

Struktur pelindung alamiah atau greenbelt (sabuk hijau) yang sejajar garis pantai

Desa Amin Jaya memiliki perlindungan alami terhadap abrasi pantai yaitu tanaman mangrove seluas 20 Ha. 
Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait struktur pelindung alamiah yang sejajar garis pantai, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

Pembuatan Terasering

Dusun Palasari Desa Sukahurip melakukan pencegahan longsor dengan pembuatan terasering.
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan atau bangunan. 

Struktur pelindung buatan

Menjelaskan kegiatan yang dapat melindungi pantai terhadap kerusakan akibat serangan gelombang dan arus, antara lain dengan cara : 
-Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan karena serangan gelombang; 
-Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai; 
-Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai; 

Relokasi

Relokasi permukiman dan aset penting lainnya adalah pemindahan lokasi permukiman atau aset penting ke lokasi lain yang lebih aman karena lokasi lama sudah tidak layak huni akibat meningkatnya muka air laut dan terkena dampak perubahan iklim lainnya. 

B. PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN

Penerapan pola tanam untuk beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim

Proses hingga adanya kegiatan terkait penerapan pola tanam (padi-padi-palawija, padi-palawija-padi, pola tanam berselang) di Desa Aman Jaya : 
Luas : 100 Ha  
Penerima manfaat : 50 KK (pengelola)  
Jumlah terdampak : 331 KK 
Lama kegiatan : lebih dari 4 tahun  
Kondisi penerapan pola tanam : Berjalan dengan baik  
Efektivitas penerapan pola tanam : Efektif mengatasi permasalahan  
Petani di Desa Aman Jaya sudah mengikuti pola tanam yang disarankan oleh petugas penyuluh pertanian. Dalam 1 tahun pola nya adalah penamaman/panen siklus 1 - masa istirahat – penanaman/panen siklus 2. Pada lahan kosong dekat irigasi ditanami singkong, papaya, dan palawija. 
-Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait penerapan pola tanam, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
-Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.

Sistem atau model irigasi untuk mengatasi kegagalan panen 

Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait sistem atau model irigasi, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

Sistem pertanian untuk mengatasi kegagalan panen dan ketersediaan pangan

Pertanian terpadu (menggabungkan kegiatan pertanianperikanan-peternakan, dan pertanian-kehutanan) yang membutuhkan satu sama lain (simbiosis mutualisme) di Desa Aman Jaya : 
Luas : 100 Ha 
Penerima manfaat : 50 KK  
Jumlah terdampak 331 KK 
Lama kegiatan : 4 Tahun 
Kondisi : Berjalan dengan baik 
Efektivitas : Efektif mengatasi permasalahan  
Peternakan ikan dan unggas serta ada kebun pembibitan tanaman (Peternakan domba-2016, Peternakan lele2021, budidaya kerang hijau-2019). 
-Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait sistem pertanian, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
-Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
- Pernah terjadi gagal panen karena adanya hama, kemudian untuk mengatasinya masyarakat melakukan penyemprotan secara mandiri.

Penganekaragaman tanaman pangan

Pemilihan komoditas tahan iklim (pandan wangi yang merupakan padi hemat air, tahan salinitas tinggi) di Desa Aman Jaya :  
Banyak komoditas : 1 Jenis 
Penerima manfaat : 331 KK  
Jumlah terdampak 331 KK 
Lama kegiatan : > 4 tahun 
Kondisi : Berjalan dengan baik  
Efektivitas : Efektif mengatasi permasalahan  
Di Desa Aman Jaya dilakukan penanaman padi pandan wangi 
Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait penganekaragaman tanaman pangan, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

Pengelolaan pesisir terpadu

Pengelolaan pesisir di Desa Aman Jaya dilaksanakan dengan pemanfaatan sumber daya laut dengan mengolah hasil tangkap nelayan (rajungan) dan di ekspor, diolah menjadi kerupuk, konservasi SDA dengan menanam mangrove (hutan mangrove dan terumbu karang dijadikan areal wisata.). Kegiatan ini telah berlangsung selama lebih dari 4 tahun dengan penerima manfaat adalah seluruh masyarakat di Desa Aman Jaya. 
Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait pengelolaan pesisir terpadu, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

Urban farming

Kegiatan urban farming di Desa Aman Jaya dilakukan oleh masyarakat yang areal lahan pekarangannya sempit. 
Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait urban farming, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

C. PENGENDALIAN PENYAKIT TERKAIT IKLIM

Pengendalian vektor (pembawa penyakit)

Tidak adanya penyakit serius akibat dari adanya perubahan iklim
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Menjelaskan kegiatan yang meningkatkan dan mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar yang mempengaruhi kesejahteraan manusia, melalui : 
a. Pembentukan Jumantik (Juru Pemantau Jentik dan jadwal pemantauannya. 
b. Penerapan sistem kewaspadaaan dini untuk mengantisipasi terjadinya penyakit terkait iklim (diare, malaria, DBD). 
c. Penyediaan layanan dan pengelolaan air minum. 

Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Kegiatan sosialisasi PHBS dan Posyandu di Desa Aman Jaya dilakukan secara rutin oleh petugas Dinas Kesehatan selama lebih dari 4 tahun. 
Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait PHBS, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

Kegiatan Mitigasi Proklim


Mitigasi pada perubahan iklim adalah upaya mengurangi dampak kerusakan lingkungan melalui kegiatan yang meliputi :

A. PENGENDALIAN KEKERINGAN, BANJIR, DAN LONGSOR

Pengelolaan sampah dan limbah padat

Di Dusun Palasari pengelolaan sampah sudah dilakukan dengan cukup baik karena adanya  bank sampah yang beroperasi setiap hari mengumpul sampah non organik warga. Bank sampah ini telah berjalan selama 4 tahun dan dikelola oleh masyarakat setempat. 
Pengelolaan sampah an-organik dilakukan oleh pihak bank sampah di Dusun Palasari dengan mendaur ulang,
dibakar dan dijual. Sedangkan untuk sampah organik dijadikan sebagai pupuk.
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

Pengolahan limbah dan pemanfaatan limbah cair

Desa Sukahurip telah memiliki 1 IPAL Komunal berkapasitas 50 m3 yang merupakan bantuan dari Dinas Perkim Provinsi Jabar dan telah beroperasi selama lebih dari 4 tahun. 
Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait pengolahan limbah dan pemanfaatan limbah cair, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
• Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

B. MENGGUNAKAN ENERGI BARU TERBARUKAN, KONSERVASI DAN PENGHEMATAN ENERGI

Penggunaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

Desa Sukahurip menggunakan energi biogas dari kotoran sapi untuk kebutuhan memasak. Selain itu, lapangan bola di Desa Sukahurip juga telah dipasang panel surya sebanyak 4 buah dengan kapasitas 200 kwh. Energi listrik tersebut dapat menghidupkan lampu di lapangan bola pada malam hari.  
Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait penggunaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
• Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

Pengunaan sumber energi non EBT

Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait Penggunaan sumber energi non EBT, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

Penghematan energi

Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait penghematan energi, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

C. MELAKUKAN BUDIDAYA PERTANIAN RENDAH EMISI GRK.

Budidaya pertanian rendah emisi GRK

Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait budidaya pertanian rendah emisi GRK, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.

D. MENINGKATKAN DAN/ATAU MEMPERTAHANKAN TUTUPAN VEGETASI.

Peningkatan tutupan vegetasi

Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait peningkatan tutupan vegetasi, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

Mempertahankan tutupan vegetasi

Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait mempertahankan tutupan vegetasi, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

E. MENCEGAH DAN MENANGGULANGI KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN.

Pembukaan lahan tanpa bakar

Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait pembukaan lahan tanpa bakar, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

Pengelolaan air gambut

Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait pengelolaan air gambut, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan. 

Pengendalian kegiatan karhutla

Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait pengendalian kegiatan karhutla, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.

Kelembagaan Lokasi ProKlim


Kelembagaan lokasi ProKlim adalah kelompok masyarakat yang menginisiasi, mengorganisir, menggerakan dan mengelola upaya adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim disatu lokasi yang sudah dilakukan, dengan data meliputi :  

Pengelolaan sampah dan limbah padat

Di Dusun Palasari sudah terdapat bank sampah yang sudah beroperasi sejak beberapa tahun terakhir. Dengan adanya bank sampah ini, pengelolaan sampah dilakukan dengan lebih baik. Sampah organik diolah menjadi pakan ikan dan pupuk, sementara sampah an-organik akan dipilah kemudian dibakar dan dijual.
Desa Sukahurip memiliki kelompok Bank Sampah dan 
Karang Taruna yang terlibat langsung dengan kegiatan ProKlim. Pengurus kelompok ini berjumlah 25 orang dengan usia diatas 30 tahun sebanyak 10 orang dan usia dibawah 30 tahun sebanyak 15 orang. 
Gambar kegiatan tabel
Dapat dilampirkan Surat Keputusan (SK) terkait kelembagaan ProKlim yang ditandatangani oleh Kepala Desa dan AD-ART lembaga serta tabel program kerja lembaga terkait kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.  

Dukungan kebijakan terkait pengendalian perubahan iklim

Desa Sukahurip memiliki slogan atau spanduk yang mengajak masyarakat untuk menjaga alam dan lingkungan sekitar. Selain itu juga terdapat aturan dari desa yang melarang menebang pohon. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi spanduk atau lampiran peraturan. 

Partisipasi masyarakat

• Desa Sukahurip selalu rutin melakukan kerja bakti setiap hari minggu pagi. Hal ini dilakukan untuk mengajak seluruh masyarakat agar selalu menjaga lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan kerja bakti mulai dari anak-anak hingga usia lanjut. 
• Dilengkapi dengan foto dokumentasi spanduk kegiatan terkait lingkungan 

Kapasitas masyarakat

Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan, bukti lampiran prestasi seperti sertifikat, dan keikutsertaan dalam program lain. 

Dukungan sumberdaya eksternal 

Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan, bukti lampiran dukungan dari berbagai pihak (pemerintah desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, pusat, dunia, usaha, organisasi non pemerintah, dan perguruan tinggi/akademisi. 

Pengembangan kegiatan 

Menjelaskan terkait konsistensi pelaksanaan kegiatan atau penambahan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. 

Pengelolaan data aksi

Menjelaskan terkait adanya sistem pencatatan data aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan data dilakukan pembaruan secara berkala serta perkembangan kelembagaan dan dukungan keberlanjutan (pencatatan manual/komputerisasi). 

Manfaat terhadap ekonomi, sosial, dan lingkungan

Kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dilakukan di Desa Amin Jaya telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat salah satunya adalah munculnya sumber-sumber air baru dari kegiatan rutin pemanenan air hujan. 
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan dan bukti lampiran yang menunjukkan bahwa kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim memberikan banyak manfaat untuk masyarakat.

Rencana Pengembangan Lokasi Proklim

Menjelaskan potensi wilayah lokasi ProKlim yang dapat dikembangkan dan dikolaborasikan dengan pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi/akademisi, dan lembaga non pemerintah, diantaranya : 

  1. Perencanaan terhadap aspek peningkatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat dengan melakukan identifikasi kebutuhan seperti pelatihan, sosialisasi, penyuluhan, pendidikan, studi banding, dan mengikuti seminar.
  2. Perencanaan dalam melakukan penambahan jenis dan luasan program/kegiatan dalam rangka adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Proses penyusunan rencana aksi mengacu pada data dan informasi yang sudah terkumpul pada tahap persiapan, termasuk hasil identifikasi kerentanan, risiko iklim dan sumber emisi GRK. 
  3. Perencanaan kebutuhan pendanaan dalam rangka mendukung program/kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. 

Silakan tulis komentar Anda