DATA LOKASI PROKLIM
Informasi lokasi ProKlim
Dusun Gadog Desa Sukahurip Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis.
Luas Area lokasi ProKlim
Hektar (Ha)
Letak lokasi ProKlim
Dusun Sukahurip Desa Sukahurip berada di wilayah paling Timur kabupaten Ciamis dan berbatisan dengan Kabupaten Tasikmalaya. Secara geografis, Dusun Sukahurip terletak pada Koordinat : 108.230205’’BT dan 7°15’16’5’’ LS Jarak dari Ibukota Provinsi ke Dusun Sukahurip Desa Suahurip mencapai 110,4 km. Sedang dari Kabupaten berjarak 20,9 km.
Secara administratif Dusun Sukahurip berada di Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Dengan batas wilayah :
- Utara : Dusun Cikujang Be'et, Desa Sukahurip
- Selatan : Dusun Sukahurip, Desa Sukahurip
- Timur : Desa Sukamaju
- Barat : Dusun Gadog, Desa Sukahurip
Protografi lokasi ProKlim
Topografi Desa Sukahurip merupakan dataran tinggi dengan ketinggian antara 611 hingga 700 meter di atas Permukaan Laut dan berada di atas pegunungan.
Tipologi lokasi ProKlim
Dari segi sosial, tipologi pedesaan pada Desa Sukahurip ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk masing-masing RT dan RW. Sedangnan secara fisik didefinisikan berdasarkan jumlah bangunan dan lokasi Desa terdapat jaringan jalan berdasarkan fungsinya.
Tipe penggunaan Lahan di Lokasi ProKlim
Desa Sukahurip berdasarkan penggunaan lahan termasuk dalam kategori urban dengan presentasi lahan didominasi oleh pertanian 40%, pemukiman 50% dan industri 5% Dapat dilengkapi dengan peta pemetaan penggunaan lahan.Ciri khas lokasi ProKlim
Desa Sukahurip yang didominasi oleh Pemukiman dan berbanding dengan pertanian juda terdapat industri. Sehingga desa sukahurip beragam dalam pendapatan dan mata pencarian.
Iklim dan cuaca lokasi ProKlim
Keadaan iklim Desa Sukahurip termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28-31 C dengan curah hujan rata-rata 282 mm/tahun.
Sumber daya air lokasi ProKlim
Sebagian besar masyarakat di Desa Sukahurip memanfaatkan dari sumur sebagai sumber air untuk kebutuhan rumah tangga, dan memanfaatkan sungai cibaruyan sebagai sistem irigasi pertanian untuk gambaran bisa lihat pada peta desa.
DATA SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah Kepala Keluarga
Jumlah kepala keluarga di Dusun Gadog yakni sejumlah 142 kepala keluarga, dengan 3 RT
Jumlah Penduduk
Dusun sukahurip dihuni 518 jiwa, dengan jumlah rumah sebanyak 103
Sumber penghasilan utama penduduk.
Mayoritas utama mata pencarian penduduk Dusun Gadog yakni adalah sebagai petani.
Informasi Terkait Proklim
Data perubahan sigifikan pada iklim, suhu udara dan curah hujan yang disebabkan oleh naiknya temperatur bumi akibat dari peningkatan konsentrasi GRK yang meliputi :
Tingkat Kerentanan
Nilai kerentanan Desa Sukahurip berdasarkan data SIDIK (sidik.menlhk.go.id) berada pada tingkat rendah. Dapat dilengkapi dengan pemetaan kerentanan wilayah berdasarkan SIDIK.
Nilai Indeks Adaptif (IKA) Kapasitas
Dilihat dari kemampuan adaptasi, Desa Aman Jaya memiliki nilai IKA sebesar 0,70. Desa Sukahurip memiliki fasilitas puskesmas, infrastruktur jalan, dan tingkat pelestarian lingkungan yang tinggi melalui kegiatan swadaya masyarakat. Dapat dilengkapi dengan grafik jaring laba-laba IKA berdasarkan SIDIK dan foto dokumentasi fasilitas serta infrastruktur yang terdapat di desa.
Nilai Indeks Keterpaparan dan Sensitifitas (IKS)
Desa Sukahurip memiliki nilai IKS sebesar 0,59. Hal paling berpengaruh terhadap adanya perubahan iklim adalah masyarakat yang berpenghasilan sebagai petani dan berkebun, karena sangat bergantung dengan musim hujan serta musim kemarau untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal. Dapat dilengkapi dengan grafik jaring laba-laba IKS berdasarkan SIDIK dan foto dokumentasi kegiatan seharihari masyarakat di desa.
DATA FENOMENA PERUBAHAN IKLIM
Perubahan yang terjadi di lokasi dalam 5 tahun terakhir
Sebagai bagian dari wilayah yang terus mengembangkan potensinya, wilayah Dusun Gadog tak bisa dipungkiri terus menerima perubahan maupun alih fungsi terutama sebagai lahan pertanian, perumahan dan permukiman. Untuk menunjang keberadaan wilayah yang merupakan bagian yang dapat dikatakan masih konservatif, perlu mempertahankan budaya atau kebiasaan warga masyarakat setempat yang masih memanfaatkan sumber air dan menjaga lingkungan khususnya di sungai dan menanam tanaman dan mereboisasi hutan. Fenomena kejadian bencana yang menimpa wilayah Dusun Gadog pada tahun 2021 terjadi keruntuhan pada tembok penahan tebing.
Kegiatan Adaptasi Proklim
Adaptasi pada perubahan iklim adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri melalui kegiatan yang meliputi :
A. PENGENDALIAN KEKERINGAN, BANJIR, DAN LONGSOR
Pemanenan air hujan
Pembangunan kolam penampung air di Desa Amin Jaya dilakukan sekitar tahun 2007 dengan bantuan Dinas PUPR dan masih digunakan untuk kebutuhan air di rumah warga sekitar 4-5 RW. Menceritakan proses hingga adanya kegiatan pemanenan hujan, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan atau bangunan.
Peresapan air
Masyarakat di Dusun sukahurip telah membuat lubang biopori dengan diameter 10 cm dan kedalaman sekitar 100 cm. Lubang biopori yang dibuat hingga tahun 2021 berjumlah 50 (2 lubang biopori/rumah). Menceritakan proses hingga adanya kegiatan peresapan air, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan atau bangunan.
Perlindungan mata air
Masyarakat di Desa Amin Jaya masih mempertahankan adanya vegetasi-vegetasi di sekitar mata air seperti bambu untuk mempertahankan keberadaan mata air tersebut. Pada tahun 2016 juga pernah dilakukan kegiatan penanaman 200 pohon bambu di wilayah sekitar mata air. Menceritakan proses hingga adanya kegiatan perlindungan mata air, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan atau bangunan.
Penghematan penggunaan air
Masyarakat Desa Amin Jaya memanfaatkan air buangan dari masjid untuk menyiram tanaman disekitar masjid dan telah memasang spanduk yang mengajak masyarakat untuk bijak dalam penggunaan air. Menceritakan proses hingga adanya kegiatan penghematan penggunaan air, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Sarana dan prasarana pengendali banjir dan longsor
Sejak 4 tahun yang lalu Desa Amin Jaya telah memiliki tanggul banjir ataupun penahan sepanjang 400 m yang dapat berfungsi untuk melindungi dari banjir dan longsor, serta sistem evakuasi dan sistem peringatan dini banjir sebanyak 4 unit. Menceritakan proses hingga adanya kegiatan pengendali banjir dan longsor, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan dan bangu nan.
Rancang bangun yang adaptif terhadap banjir / rob / gambut, longsor dan angin ribut / puting beliung
Desa Amin Jaya memiliki bangunan yang memiliki struktur tinggi atau panggung yang dapat melindungi ketika terjadi banjir. Menceritakan proses hingga adanya kegiatan rancang bangun yang adaptif terhadap perubahan iklim, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan dan bangunan.
Pembuatan Terasering
Menceritakan proses hingga adanya kegiatan pembuatan terasering, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan.Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Struktur pelindung alamiah atau greenbelt (sabuk hijau) yang sejajar garis pantai
Desa Amin Jaya memiliki perlindungan alami terhadap abrasi pantai yaitu tanaman mangrove seluas 20 Ha. Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait struktur pelindung alamiah yang sejajar garis pantai, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Pembuatan Terasering
Desa Amin Jaya memiliki tanggul atau jetty yang dapat melindungi dari abrasi sepanjang 500 m Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait struktur pelindung buatan, jumlah, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan atau bangunan.
Struktur pelindung buatan
Menjelaskan kegiatan yang dapat melindungi pantai terhadap kerusakan akibat serangan gelombang dan arus, antara lain dengan cara : -Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan karena serangan gelombang; -Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai; -Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai;
Relokasi
Relokasi permukiman dan aset penting lainnya adalah pemindahan lokasi permukiman atau aset penting ke lokasi lain yang lebih aman karena lokasi lama sudah tidak layak huni akibat meningkatnya muka air laut dan terkena dampak perubahan iklim lainnya.
B. PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN
Penerapan pola tanam untuk beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim
Proses hingga adanya kegiatan terkait penerapan pola tanam (padi-padi-palawija, padi-palawija-padi, pola tanam berselang) di Desa Aman Jaya : Luas : 100 Ha Penerima manfaat : 50 KK (pengelola) Jumlah terdampak : 331 KK Lama kegiatan : lebih dari 4 tahun Kondisi penerapan pola tanam : Berjalan dengan baik Efektivitas penerapan pola tanam : Efektif mengatasi permasalahan Petani di Desa Aman Jaya sudah mengikuti pola tanam yang disarankan oleh petugas penyuluh pertanian. Dalam 1 tahun pola nya adalah penamaman/panen siklus 1 - masa istirahat – penanaman/panen siklus 2. Pada lahan kosong dekat irigasi ditanami singkong, papaya, dan palawija. -Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait penerapan pola tanam, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. -Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Sistem atau model irigasi untuk mengatasi kegagalan panen
Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait sistem atau model irigasi, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Sistem pertanian untuk mengatasi kegagalan panen dan ketersediaan pangan
Pertanian terpadu (menggabungkan kegiatan pertanianperikanan-peternakan, dan pertanian-kehutanan) yang membutuhkan satu sama lain (simbiosis mutualisme) di Desa Aman Jaya : ➢ Luas : 100 Ha ➢ Penerima manfaat : 50 KK ➢ Jumlah terdampak 331 KK ➢ Lama kegiatan : 4 Tahun ➢ Kondisi : Berjalan dengan baik ➢ Efektivitas : Efektif mengatasi permasalahan Peternakan ikan dan unggas serta ada kebun pembibitan tanaman (Peternakan domba-2016, Peternakan lele2021, budidaya kerang hijau-2019). -Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait sistem pertanian, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. -Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Penganekaragaman tanaman pangan
• Pemilihan komoditas tahan iklim (pandan wangi yang merupakan padi hemat air, tahan salinitas tinggi) di Desa Aman Jaya : ➢ Banyak komoditas : 1 Jenis ➢ Penerima manfaat : 331 KK ➢ Jumlah terdampak 331 KK ➢ Lama kegiatan : > 4 tahun ➢ Kondisi : Berjalan dengan baik ➢ Efektivitas : Efektif mengatasi permasalahan Di Desa Aman Jaya dilakukan penanaman padi pandan wangi • Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait penganekaragaman tanaman pangan, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. • Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Pengelolaan pesisir terpadu
• Pengelolaan pesisir di Desa Aman Jaya dilaksanakan dengan pemanfaatan sumber daya laut dengan mengolah hasil tangkap nelayan (rajungan) dan di ekspor, diolah menjadi kerupuk, konservasi SDA dengan menanam mangrove (hutan mangrove dan terumbu karang dijadikan areal wisata.). Kegiatan ini telah berlangsung selama lebih dari 4 tahun dengan penerima manfaat adalah seluruh masyarakat di Desa Aman Jaya. • Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait pengelolaan pesisir terpadu, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan • Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Urban farming
• Kegiatan urban farming di Desa Aman Jaya dilakukan oleh masyarakat yang areal lahan pekarangannya sempit. • Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait urban farming, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. • Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
C. PENGENDALIAN PENYAKIT TERKAIT IKLIM
Pengendalian vektor (pembawa penyakit)
• Penerapan sistem kewaspadaan dini untuk mengantisipasi terjadinya penyakit terkait perubahan iklim di Desa Aman Jaya adalah dibentuknya kader Posyandu yang sudah berjalan selama lebih dari 4 tahun. • Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait STBM, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. • Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Menjelaskan kegiatan yang meningkatkan dan mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar yang mempengaruhi kesejahteraan manusia, melalui : a. Pembentukan Jumantik (Juru Pemantau Jentik dan jadwal pemantauannya. b. Penerapan sistem kewaspadaaan dini untuk mengantisipasi terjadinya penyakit terkait iklim (diare, malaria, DBD). c. Penyediaan layanan dan pengelolaan air minum.
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
• Kegiatan sosialisasi PHBS dan Posyandu di Desa Aman Jaya dilakukan secara rutin oleh petugas Dinas Kesehatan selama lebih dari 4 tahun. • Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait PHBS, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. • Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Kegiatan Mitigasi Proklim
Mitigasi pada perubahan iklim adalah upaya mengurangi dampak kerusakan lingkungan melalui kegiatan yang meliputi :
A. PENGENDALIAN KEKERINGAN, BANJIR, DAN LONGSOR
Pengelolaan sampah dan limbah padat
• Mayarakat Dusun Gadog telah mampu memanfaatkan limbah sampah rumah tangga menjadi pupuk organik dan mendapatkan keuntungan finansial dari hasil penjualan pupuk tersebut. • Mendapatkan bantuan dari pihak desa berupa septic tank agar tidak buang air besar sembarangan dan melaksanakan 3M.• Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Pengolahan limbah dan pemanfaatan limbah cair
• telah memiliki 1 IPAL Komunal berkapasitas 50 m3 yang merupakan bantuan dari Dinas Perkim Provinsi Jabar dan telah beroperasi selama lebih dari 4 tahun. • Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait pengolahan limbah dan pemanfaatan limbah cair, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. • Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
B. MENGGUNAKAN ENERGI BARU TERBARUKAN, KONSERVASI DAN PENGHEMATAN ENERGI
Penggunaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
• Desa Sukahurip menggunakan energi biogas dari kotoran sapi untuk kebutuhan memasak. Selain itu, lapangan bola di Desa Sukahurip juga telah dipasang panel surya sebanyak 4 buah dengan kapasitas 200 kwh. Energi listrik tersebut dapat menghidupkan lampu di lapangan bola pada malam hari. • Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait penggunaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. • Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Pengunaan sumber energi non EBT
• Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait Penggunaan sumber energi non EBT, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. • Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Penghematan energi
• Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait penghematan energi, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. • Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
C. MELAKUKAN BUDIDAYA PERTANIAN RENDAH EMISI GRK.
Budidaya pertanian rendah emisi GRK
• Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait budidaya pertanian rendah emisi GRK, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. • Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
D. MENINGKATKAN DAN/ATAU MEMPERTAHANKAN TUTUPAN VEGETASI.
Peningkatan tutupan vegetasi
• Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait peningkatan tutupan vegetasi, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. • Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Mempertahankan tutupan vegetasi
• Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait mempertahankan tutupan vegetasi, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. • Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
E. MENCEGAH DAN MENANGGULANGI KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN.
Pembukaan lahan tanpa bakar
• Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait pembukaan lahan tanpa bakar, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. • Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Pengelolaan air gambut
• Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait pengelolaan air gambut, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. • Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Pengendalian kegiatan karhutla
• Menceritakan proses hingga adanya kegiatan terkait pengendalian kegiatan karhutla, kegunaan, dan kondisi sebelum dengan setelah adanya kegiatan. • Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan.
Kelembagaan Lokasi ProKlim
Kelembagaan lokasi ProKlim adalah kelompok masyarakat yang menginisiasi, mengorganisir, menggerakan dan mengelola upaya adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim disatu lokasi yang sudah dilakukan, dengan data meliputi :
Pengelolaan sampah dan limbah padat
Desa Sukahurip memiliki kelompok Bank Sampah dan Karang Taruna yang terlibat langsung dengan kegiatan ProKlim. Pengurus kelompok ini berjumlah 25 orang dengan usia diatas 30 tahun sebanyak 10 orang dan usia dibawah 30 tahun sebanyak 15 orang. Gambar kegiatan tabelDapat dilampirkan Surat Keputusan (SK) terkait kelembagaan ProKlim yang ditandatangani oleh Kepala Desa dan AD-ART lembaga serta tabel program kerja lembaga terkait kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Dukungan kebijakan terkait pengendalian perubahan iklim
• Desa Sukahurip memiliki slogan atau spanduk yang mengajak masyarakat untuk menjaga alam dan lingkungan sekitar. Selain itu juga terdapat aturan dari desa yang melarang menebang pohon. • Dilengkapi dengan foto dokumentasi spanduk atau lampiran peraturan.
Partisipasi masyarakat
• Desa Sukahurip selalu rutin melakukan kerja bakti setiap hari minggu pagi. Hal ini dilakukan untuk mengajak seluruh masyarakat agar selalu menjaga lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan kerja bakti mulai dari anak-anak hingga usia lanjut. • Dilengkapi dengan foto dokumentasi spanduk kegiatan terkait lingkungan
Kapasitas masyarakat
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan, bukti lampiran prestasi seperti sertifikat, dan keikutsertaan dalam program lain.
Dukungan sumberdaya eksternal
Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan, bukti lampiran dukungan dari berbagai pihak (pemerintah desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, pusat, dunia, usaha, organisasi non pemerintah, dan perguruan tinggi/akademisi.
Pengembangan kegiatan
Menjelaskan terkait konsistensi pelaksanaan kegiatan atau penambahan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Pengelolaan data aksi
Menjelaskan terkait adanya sistem pencatatan data aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan data dilakukan pembaruan secara berkala serta perkembangan kelembagaan dan dukungan keberlanjutan (pencatatan manual/komputerisasi).
Manfaat terhadap ekonomi, sosial, dan lingkungan
Kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dilakukan di Desa Amin Jaya telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat salah satunya adalah munculnya sumber-sumber air baru dari kegiatan rutin pemanenan air hujan. Dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan dan bukti lampiran yang menunjukkan bahwa kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim memberikan banyak manfaat untuk masyarakat.
Rencana Pengembangan Lokasi Proklim
Menjelaskan potensi wilayah lokasi ProKlim yang dapat dikembangkan dan dikolaborasikan dengan pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi/akademisi, dan lembaga non pemerintah, diantaranya :
- Perencanaan terhadap aspek peningkatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat dengan melakukan identifikasi kebutuhan seperti pelatihan, sosialisasi, penyuluhan, pendidikan, studi banding, dan mengikuti seminar.
- Perencanaan dalam melakukan penambahan jenis dan luasan program/kegiatan dalam rangka adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Proses penyusunan rencana aksi mengacu pada data dan informasi yang sudah terkumpul pada tahap persiapan, termasuk hasil identifikasi kerentanan, risiko iklim dan sumber emisi GRK.
- Perencanaan kebutuhan pendanaan dalam rangka mendukung program/kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.